Stroke menjadi salah satu penyakit yang menakutkan hingga saat ini. Dulu mitos di dalam masyarakat menganggap penyakit stroke lebih sering menyerang orang dewasa dan lanjut usia. Menyoal penyembuhan biasanya dokter memberikan obat stroke pengencer darah kepada pasien.
Obat pengencer darah adalah jenis obat-obatan yang dimanfaatkan guna melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Jenis obat tersebut disinyalir efektif mencegah penyumbatan darah didalam pembuluh darah. Dimana penyumbatan darah inilah yang menjadi sumber utama dari serangan stroke.
Ironisnya lagi, terjadinya penyumbatan atau gumpalan darah dapat menyebabkan penyakit serius. Misalnya serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan serangan stroke. Obat pengencer darah biasanya diberikan kepada pasien yang memiliki kondisi medis tertentu.
Pasien stroke yang diberikan obat pengencer darah biasanya memiliki gangguan detak jantung, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah. Terutama penyakit jantung yang menyerang fibrasi atrium, kelainan jantung bawaan atau kongenital, dan deep vein trombosis.
Pemberian obat pengencer darah ini hanya dilakukan satu atau beberapa kali dalam keadaan pasien darurat. Selain itu, dokter akan memberikan obat ini sesuai dengan usia, riwayat penyakit, dan kondisi tubuh pasien. Sangat tidak disarankan diberikan pasca operasi karena berisiko tinggi mengakibatkan penggumpalan darah.
Jenis Obat Stroke Pengencer Darah
Secara garis besar, obat stroke paling ampuh untuk pengencer darah terbagi menjadi dua golongan obat. Seperti obat antiplatelet dan obat antikoagulan. Obat-obatan dibawah ini dapat diperoleh di apotik dan dibeli berdasarkan resep dokter.
1. Antiplatelet
Antiplatelet adalah golongan obat pengencer darah yang memiliki fungsi mencegah trombosit atau sel keping darah menempel satu dengan lainnya. Sehingga terjadi penggumpalan darah dan mengakibatkan penyumbatan aliran darah. Ada berbagai jenis obat untuk mengencerkan darah dari jenis antiplatelet, antara lain:
- Aspirin
- Clopidogrel
- Ticlopidine
- Ticagrelor
- Triflusal
- Eptifibatide
2. Antikoagulan
Antikoagulan adalah golongan obat stroke pengencer darah dengan fungsi menghambat faktor-faktor dari pembekuan darah. Sehingga proses pembentukan darah beku semakin melambat di seluruh bagian tubuh. Berikut ini jenis obat pengencer darah antikoagulan yakni:
- Apixaban
- Warfarin
- Heparin
- Dabigatran
- Fondaparinux
- Enoxaparin
- Rivaroxaban
Baik obat Antiplatelet dan Antikoagulan tidak dapat digunakan untuk jangka panjang. Penggunaan hanya disarankan selama proses pengobatan awal saat stroke terjadi. Disamping itu, dokter juga tidak memperbolehkan mengonsumsi obat Antiplatelet dan Antikoagulan tanpa dosis yang ditentukan.
Baca juga: 5 Panduan Untuk Daftar Jadi Tutor Online
Efek Obat Stroke Pengencer Darah
Setiap obat tentu menimbulkan efek tertentu, terlebih lagi jika digunakan dalam jangka waktu panjang. Faktanya pada beberapa pasien yang menggunakan obat stroke pengencer darah menyebabkan efek samping.
Adapun efek samping yang paling menakutkan dan sering terjadi adalah perdarahan. Bentuk pendarahan juga sangat beragam, seperti gusi berdarah, mimisan, buang air besar berdarah, kencing darah, pendarahan berlebihan ketika menstruasi dan terluka.
Bahkan jika obat pengencer darah digunakan berlebihan dapat memicu terjadinya stroke hemoragik. Resiko efek samping lainnya yang biasa dirasakan pasien stroke, yakni:
- Otot melemah
- Nyeri perut
- Pusing
- Rambut Rontok
- Ruam merah pada kulit
Pasien stroke akan dibatasi aktivitasnya agar risiko pendarahan berkurang setelah penggunaan obat pengencer darah. Jadi, pasien stroke tidak diperbolehkan berolah raga berat seperti sepakbola, basket, dan voli.
Namun, pasien stroke dapat berolahraga ringan seperti jogging dan berjalan kaki. Untuk mendukung penyembuhan stroke maka pasien harus mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E.