OP (Overpowered) adalah istilah populer dalam dunia anime, komik, dan video game, yang merujuk pada karakter dengan kemampuan atau kekuatan yang jauh melampaui karakter lainnya dalam seri tersebut. Namun, paradoks yang menarik terjadi ketika banyak dari karakter-karakter ini justru sering diremehkan, baik oleh karakter lain dalam seri mereka atau oleh penonton. Pelajarilah semua alasan kenapa anime OP tapi diremehkan.
Mengapa karakter-karakter OP ini diremehkan?

Berikut ini beberapa alasan mengapa karakter-karakter anime yang OP sering diremehkan dan beberapa contoh dari anime populer. Terkadang, karakternya malah kurang menarik
Pelopor anime shonen, “Dragon Ball Z”, adalah contoh yang sempurna dari ini. Goku adalah salah satu karakter yang paling OP dan sangat overpower , tetapi kritikus dan penonton sering kali menjadi frustrasi dengan karakternya karena kurangnya perkembangan dan kedalaman karakter.
Makhluk-makhluk super kuat seperti Goku sering kali tidak memiliki tantangan yang benar-benar membuat mereka merasa terancam, dan ini bisa menjengkelkan penonton karena ketiadaan stakes atau risiko dalam ceritanya. Ini yang menjadi alasan mengapa anime OP tapi diremehkan.
1. Penonton tidak dapat berempati dengan karakter OP
Untuk dapat berempati dengan karakter, audiens perlu mengerti perjuangan dan tantangan yang harus mereka hadapi. Namun, karakter yang OP sering kali tidak memiliki hambatan berarti yang harus mereka hadapi, sehingga sulit bagi penonton untuk merasakan hubungan emosional dengan mereka.
Contohnya adalah Saitama dari “One Punch Man”, seorang pahlawan super kuat yang dapat mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan satu pukulan. Meskipun seri ini menggunakan kekuatan Saitama sebagai parodi terhadap genre shounen, Saitama tetap saja sering diremehkan karena penonton merasa dia tidak bisa merasakan kesulitan yang dirasakan oleh karakter lain dalam seri tersebut. Ini juga yang menjadi anime OP tapi diremehkan.
2. Karakter OP cenderung memiliki perilaku yang meremehkan
Tidak semua karakter yang OP adalah karakter protagonis yang gagah dan bijaksana. Banyak dari mereka yang memiliki perilaku yang anak-anak, lugu, atau bahkan ceroboh.
Misalnya, karakter seperti Naruto atau Luffy dari “One Piece” seringkali diremehkan oleh rekan-rekan mereka karena perilaku mereka yang tidak konvensional dan seringkali kekanak-kanakan, meskipun mereka berdua adalah karakter yang sangat kuat.
3. Adanya asumsi bahwa karakter OP tidak mampu berkembang
Banyak penonton yang merasa bahwa karakter yang sudah memiliki kekuatan yang sangat besar dari awal seri tidak memiliki ruang untuk tumbuh atau berkembang. Ini karena mereka sudah dimulai dengan level kekuatan yang tinggi.
Melawan asumsi ini, anime seperti “My Hero Academia” dan “Attack on Titan” menampilkan karakter OP seperti Midoriya dan Eren yang terus berkembang dan belajar sepanjang seri, membuktikan bahwa karakter OP bisa memiliki pertumbuhan karakter yang mendalam dan memuaskan.
Kesimpulan
Meskipun karakter-karakter anime yang OP sering diremehkan, tiap karakter memiliki potensinya sendiri untuk berkembang dan mengejutkan penonton. Oleh karena itu, penonton juga harus mempertimbangkan konteks dan aspek lain dari karakter sebelum memutuskan untuk merebahkan mereka.
Itulah semua tentang anime OP tapi diremehkan. Tonton juga Rekomendasi anime lainnya secara gratis hanya Di animelovers. com
Baca Juga: 7 Film China Romantis Menyentuh Hati yang Bikin Hati Kamu Berdebar-debar!